Selamat Datang di Website Departemen Agribisnis - IPB University

Agribisnis

Departemen Agribisnis Gelar Webinar Undang Dr Raoul Oberman

Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), IPB University bekerja sama dengan Agribusiness Association of Indonesia (AAI) menggelar Webinar berjudul Agribusiness Strategic Talks: “Maintaining Agribusiness Sustainability in Time of Crisis”, Selasa (5/5). Hadir sebagai narasumber, Dr Raoul Oberman, Co-Founder and CEO Artemis Impact, Desi Kusumadewi, Direktur Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indra Surono, IFOAM Asia Vice President (Indonesia).

Dalam kesempatan ini Dr Raoul Oberman, menjelaskan bahwa kondisi saat ini merupakan hal yang tidak bisa dihindarkan. Namun, kita semua harus bisa menikmati dan mengambil hikmah, apa yang bisa dilakukan ke depan, dengan melihat berbagai peluang yang ada. Dr Raoul menyebut, bahwa disaat pandemi ini, Dr Raoul di Artemis mengupayakan solusi dalam menangani pandemi COVID-19 ini melalui program peduli pangan.

“Program peduli pangan bertujuan untuk menangani permasalahan yang terjadi pada rantai pasokan dan permintaan bahan pangan akibat dari pandemi COVID-19 dengan cara memasok bahan pangan pokok dari petani lokal yang kehilangan pembeli karena banyaknya pasar yang tutup,” ujarnya.

Program ini berjalan dengan diawali dari bahan pangan pokok akan dipasok dari petani lokal dan dibawa ke gudang. Lalu didistribusikan ke dapur umum, warung atau warteg. Kemudian makanan akan dimasak dan dibungkus dengan bantuan para relawan, yakni para koki dan pengawas. Setelah itu, makanan siap didistribusikan ke rumah susun atau pemukiman kumuh yang berada di area Jakarta.

“Ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan makanan bagi mereka yang kehilangan sumber pendapatan. Semua data berkaitan dengan kontribusi relawan, output dan hasil akan direkam dan dibagikan kepada semua pemangku kepentingan utama,” kata Dr Raoul.

Raoul Oberman

Menurutnya, dalam menghadapi kondisi saat ini, kuncinya adalah menghadirkan inner balance pada setiap individu. Dengan berusaha menemukan ketenangan dan keseimbangan batin agar mampu memimpin dengan baik dalam situasi krisis. Saat di #stay at home, bisa digunakan untuk melakukan ibadah, meditasi atau relaksasi agar inner balance hadir dalam diri.

“Selain itu, juga dengan melakukan pivot. Meninjau dan merefleksi bisnis kita secara konstan dan memperhatikan setiap kesempatan yang ada. Dalam masa pandemi ini, adanya transparansi juga hal penting. Dengan itu, dapat meningkatkan kredibilitas, yang sangat vital dalam situasi krisis. Terakhir, kita semua perlu saling berkolaborasi, mengangkat kekuatan dan kemampuan mitra dari berbagai sektor yang berbeda,” kata Dr Raoul. (Rz/Zul)