Selamat Datang di Website Departemen Agribisnis - IPB University

Agribisnis

IPB Gagas Pusat Pengembangan Agribisnis di Blora

Sebagai upaya dari tindak lanjut kerjasama (MoU) IPB dengan Pemerintah Kabupaten Blora dan PT. GMM-Bulog yang telah dilaksanakan pada Nopember 2017 lalu, IPB melalui Departemen Agribisnis menginisiasi dibentuknya Pusat Pengembangan Agribisnis Blora (PPAB). Hal ini disampaikan pada acara Workshop “Membangun Agribisnis Blora yang Inklusif dan Berkelanjutan” di Aula Kantor Bupati Blora (Senin/26 Februari 2018). Kegiatan ini dihadiri H. Djoko Nugroho (Bupati Kabupaten Blora), Sekretaris Daerah dan para kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blora, sementara dari PT. GMM-Bulog hadir Dr. Rachmat Pambudy (Direktur PT. GMM – Bulog), dan Letjend (Purn) Yunus Yosfiah (Komisaris PT. GMM Bulog), serta tim Departemen Agribisnis yang terdiri dari Dr. Bayu Krisnamurthi, Dr. Dwi Rachmina (Ketua Departemen), Dr. Anna Fariyanti, Eva Yolynda A, MM dan Feryanto, M.Si. Pemerintah Kabupaten Blora, melalui Bupati Djoko Nugroho menyambut baik inisiatif dari IPB untuk mengembangkan agribisnis di daerahnya. Pada sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa “Kabupaten Blora memiliki beragam komoditas agribisnis yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai upaya memberdayakan masyarakat miskin di pedesaan”. Salah satu contoh yang beliau sampaikan adalah potensi sapi potong di Blora. Dimana Blora merupakan daerah dengan populasi terbesar kedua di Indonesia, namun pengusahaan ternak masih dilakukan sangat tradisional dan belum dapat memberikan nilai tambah dan kesejahteraan bagi pemiliknya. Selain sapi, menurut beliau komoditas tanaman pangan dan buah-buah Blora juga memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan dan ditingkatkan daya saingnya.

AGB IPB BLORA 2

Dengan hadirnya IPB melalui kerjasama yang telah disepakati diharapkan mampu membantu pemerintah daerah membangun dan mengembangkan agribisnis Blora yang berdaya saing, dengan demikian petani-petani kecil terutama yang berdekatan dengan lahan hutan bisa merasakan manfaatnya, dalam jangka panjang diharapkan dapat ikut serta membantu mengurangi kemiskinan di Blora. Departemen Agribisnis dalam paparannya yang disampaikan oleh Dr.  Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa PPAB merupakan bagian dari upaya untuk membantu pemerintah daerah mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Kedepannya PPAB nantinya memiliki tugas dan fungsi melakukan sinergi dan koordinasi mengenai program-program pengembangan agribisnis, melakukan pemberdayaan terhadap petani dan pelaku UMKM, serta memfasilitasi untuk membuka akses layanan dan kerjasama dengan stakeholders. Menurut Bayu Krisnamurthi, nantinya untuk mewujudkan PPAB dapat berjalan dalam jangka waktu dekat, sesegera mungkin dirancang program kerja untuk tahun 2018 dan 2019. Sebagai tindak lanjut program jangka pendek juga disepakati pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) dari mahasiswa IPB ke Kabupaten Blora. Dr. Dwi Rachmina ketua Departemen Agribisnis FEM IPB menyampaikan bahwa PPAB ini merupakan bagian dari tanggung jawab perguruan tinggi untuk dapat membantu masyarakat dalam konsep Tridarma, terutama petani dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidupnya.  IPB melalui Departemen Agribisnis akan memberi dukungan penuh, terhadap program-program yang akan dijalankan melalui PPAB dengan melibatkan stakeholder yang lain, salah satunya dengan PT. GMM Bulog. Hal senada jaga disampaikan oleh Direktur PT. GMM-Bulog Dr. Rachmat Pambudy yang menyatakan akan mendukung program kerjasama ini. Menurut beliau, PT. GMM-Bulog sebagai BUMN pengolah tebu menjadi gula dan berada di Blora akan membantu pelaksanaan program-program yang akan dijalankan, terutama sinergi antara tebu – ternak yang diusulkan oleh IPB. Selama ini, kotoran ternak yang jumlahnya banyak dan belum dimanfaatkan dengan baik, kedepannya akan diolah menjadi pupuk kandang yang dapat dimanfaatkan oleh petani Blora (terutama petani tebu). Sementara itu, para peternak akan memperoleh pakan hijauan dari pucuk tebu yang dipanen, selain ampas hasil pengolahan tebu (bagas) yang dihasilkan PT.